Kamis, 09 Agustus 2012


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
            Sebagai gambaran menurut WHO jika prevalensi gangguan jiwa di atas 100 jiwa per 1.000 penduduk dunia, maka berarti di indonesia mencapai 265 per 1.000 penduduk  yang merupakan anggota keluarga, data hasil survei kesehatan rumah tangga (SKRT) tahun 1995, artinya 2,6 kali lebih tinggi dari ketentuan WHO.
            Hasil riset WHO dan Ward Bank menyimpulkan bahwa gangguan jiwa dapat mengakibatkan penurunan produktivitas sampai dengan 8,5% saat ini gangguan jiwa menempati urutan kedua setelah penyakit infeksi.
            Kecenderungan gangguan mental psikiatrik akan semangkin meningkat seiring dengan terus berubahnya sesuatu ekonomi dan politik ke arah tidak menentu. Prevalensinya bukan saja pada kalangan menengah ke bawah. Sebagai dampak langsung dari kesulitan ekonomi tetapi juga kalangan menengah ke atas sebagian dampak langsung atau tidak langsung. Ketidak mampuan individu dalam penyesuaian diri terhadap perubahan sosial yang terus berubah.
            Waham adalah isi pikir (keyakinan, pendapat ) yang salah dari seseorang. Meskipun salah tetapi individu itu percaya betul, sulit di koreksi oleh orang lain, isi pikir bertentangan dengan kenyataan, dan isi pikir terkait dengan pola perilaku individu. Seseorang pasien dengan waham curiga, maka pola perilaku akan menunjukkan kecurigaan terhadap perilaku orang lain, lebih-lebih orang yang belum dikenalnya. Bisa teradi kecurigaan kepada orang sekitarnya akan meracuni atau membunuh dia. Akibat waham curiga ini pada orang yang sebelumnya bersifat emosional agresif. Ia bisa membunuh orang karena wahamnya kalau tidak dibunuh, ia akan membunuh. Atau ia akan diracuni dan dibuat celaka oleh orang yang dibunuhnya.
            Terjadi juga waham yang berisi bahwa ia membunuh anggota keluarganya karena untuk keselamatan dan kelanggengan kehidupanya, masyarakat atau bahkan negara dan ummat manusia. Atau membunuh anggota keluarga karena cerita dan agama (analogi riwayat nabi ibrahim-ismail, embunuh dajjal dan seterusnya)




Ciri –ciri penderita psikotik:
  1. penarikan diri dari pergaulan sosial,  banyak di dalam rumah malu keluar rumah.
  2. tak mampu bekerja sesuai dengan fungsinya. Di rumah tak mau bekerja, atau bekerja sekedarnya saja karena diperintah, setelah itu tak mau mengerjakan tugas yang diberikan.
  3. berfikir aneh, dangkal, berbicara tak sesuai dengan keadaan situasi keseharian, bicara ngelantur.
  4. dalam pergaulan ada riwayat gejala waham atau halusinasi dan ilusi
  5. perubahan perilaku yang nyata, misalnya tadinya cerita menjadi melamun, perilaku aneh-aneh yang sebelumnya tidak pernah di jalani
  6. kelihatan menjadi murung dan merasa tak berdaya
  7. sulit tidur dalam beberapa hari, atau bis tidur yang terlihat oleh keluarganya, tetapi pasien merasa sulit/tidak bisa tidur (Dr. izzudin SD, SpKJ/Psikiater/Direktur RSID Dr. Amino Gondohutomo Semarang-12)
waham kebesaran dan kebanggaan (delusion of Grandeur), yaitu keyakinan bahwa dirinya memeiliki kekuasaan dan kekuatan luar biasa (berbeda dengan orang kebanyakan). Contoh konkrit dari waham ini adalah orang-orang yang menganggap dirinya ganteng, keren, diskai banyak wanita, dan lain-lain.
            Dengan masalah inilah penulis tertarik untuk mendalami masalah gangguan jiwa waham curiga sehingga penulis dapat mengetahui masalah tersebut dan dapat melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan proses keperawatan yang ada.

1.2. Ruang Lingkup
            karena banyak masalah gangguan jiwa yang dijumpai dalam kasus penyakit jiwa yang ada di RS. Jiwa Daerah Provinsi Sumatra Utara Medn, maka penulis hanya membahas pada seorang klien dengan judul:”Asuhan Keperawatn Pada Ny. S dengan Gangguan Perubahan Isi pikir:Waham Curiga di ruangan Anggrek Rumak sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatra Utara Medan.





1.3. Tujuan Penulisan
a. Tujuan Umum
            Mampu mengolah asuhan keperawatan pada klien gangguan perubahan isi pikir: waham curiga pada kasus skizoprenia tak terinci di ruang Anggrek RSJ Daerah Provinsi Sumatra Utara.

b. Tujuan Khusus
 1. Dapat melakukan pengkajian pada klien gangguan psikotik
 2. diagnosa Keperawatan
 3.Dapat melakukan perencanaan sesuai dengan prioritas masalah
 4. dapat meaksanakan tindakan keperawatan secara langsung terhadap klien             dengan rencana yang telah ditentukan
5. Dapat melakuka evaluasi terhadap tindakan yang telah diberikan

1.4. Manfaat Penulisan
            Adapapun kegunaan dalam penulisan laporan kasus ini adala:
  1. Untuk rumah sakit
Untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit dan informasi lanjut dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan peribahan isi pikir : waham curiga
  1. Untuk institusi / pendidikan
Agar dapay dijadikan sebagai bahan umpan balik terhadap  penerapan secara terpadu tentang  proses keperawatan dalam teori  yang di dapat oleh mahasiswa sehingga berguna untuk meningkatkan pendidikan  keperawatan
  1. Untuk mahasiswa
Agar dapat memperluas ilmu pengetahuan dalam memberikan asuhan keperawatan klien dengan gangguan perubahan isi pikir :waham curiga.


1.5. Metode Penulisan
            Dalam penyusunan laporan kasus ini digunakan pendekatan langsung terhadap pelaksanaan  asuhan keperawatan pada pasien. Adapun cara yang digunakan  dalam pengumpulan data adalah :
a.       Study Kasus
Pengkajian yang dilakukan dalam pengumpulan data yang lengkap, tekhnik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah:
-         Wawancara
Yaitu pengumpulan data dengan tanya jawab langsung baik klien, keluarga maupun petugas ruangan dengan menggunakan format pengkajian
-         Observasi
Yaitu tekhnik pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung pada pasien untuk mendapatkan data objektif
                        -. Pemeriksaan Fisik
                              Yaitu tekhnik pemeriksaan seluruh tubuh pasien untuk mengenal                               atau melihat adanya kelainan pada kilen dengan cara mengukur                                tanda- tanda Vital
b.      Studi Fisik
Yaitu pengukuran data tertulis dengan menggunakan bahan-bahan bacaan dari berbagai buku sumber yang berkaitan dengan judul laporan kasus
c.       Studi dokumentasi
Yaitu dengan mengumpulkan data dari catatan RS. Jiwa adalah (medical record, status pasien, pemeriksaan diagnostik/penunjang)


  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar